Senin, 22 April 2013

Kejutan Cinta Untuk Tya 2


Keesokan harinya aku terkejut dengan perubahan mataku. Mataku sembab. “Aduh… gue harus jawab apa kalo temen-temen gue di kampus nanya? Apa gue harus bilang kalo gue abis nangisin Darma? Arghh… ya nggaklah… gila apa gue???”

Dengan cepat aku langsung lari ke dapur, kalau-kalau aja masih ada timun sisa merujak kemarin. Timun yang dicari aku dapatin, langsung aku potong dan aku usapkan ke mataku agar lebih sedikit segar. Walaupun masih sedikit sembab, aku harus pergi ke kampus karena hari ini ada ujian mid semester.

Aku sengaja berangkat pagi-pagi agar saat jalan menuju kelas belum banyak mahasiswa-mahasiswa lain yang sudah datang. Karena tengsinlah kalo jalan di keramaian dengan mata sembab gini. Saat tiba di kelas, aku terkejut bukan main. “Huh…! Kenapa pagi ini begitu banyak kejutan, sih??” batinku. “kenapa harus Darma orang yang melihat mataku seperti ini.”

“Darma? Tumben dating pagi??” tanyaku basa basi, sambil meletakkan tas di kursi yang cukup jauh jaraknya dengan kursi dimana Darma duduk.

“lagi pengen dating pagi aja,” jawabnya singkat. Dan tidak aku sadari dia sudah berdiri disampingku.

“kenapa duduk disini? bukannya loe biasanya duduk disana,” ucap Darma sambil menunjuk kursi yang berada tepat di tempat dia duduk tadi.

“ehm…,” aku bingung harus jawab apa. “ehm.. kayak jawaban loe tadi, gue juga lagi pengen duduk disini aja.” Jawabku sekenanya.

“tapi, masalahnya lo nggak boleh melakukan hal-hal yang diluar kebiasaan loe,” ucap Darma sambil mengambil tasku dan membawanya, kemudian diletakkannya di kursi yang dia tunjuk tadi.

“Heh!! Kenapa bisa gitu? Emang siapa loe ngatur-ngatur gue ?” ucapku sambil sedikit menggerutu.

“Heh!! Entar lo juga tau siapa gue buat elo.”

“Maksud lo??” tanyaku karena aku benar-benar bingung dengan tingkah satu cowok ini.

“Duduk!!” Darma menyuruhku duduk dikursi yang ia letakkan tasku tadi. Dan akupun menurut saja. Setelah aku duduk, tiba-tiba darma berlutut di depanku dan memegang tanganku.

“Lo kenapa sih?? Salah minum obat ya pagi ini??” tanyaku sambil menarik tanganku.

Darma kembali meraih tanganku. “sekarang gue mau lo jujur. Kenapa lo mutusin chat tadi malem? Kenapa SMS gue nggak lo bales?? Trus kenapa mata lo sembab kayak gitu?? Itu semua karena gue khan??

“Hah!! Nggak usah sotoy deh!!” ucapku sambil beranjak dari kursi. Tapi dengan sigap Darma memegang pundakku dan membuatku terduduk kembali.

“sekarang lo tatap mata gue!” akupun melakukan yang dia perintahkan. “sekarang lo bilang apa yang gue bilang tadi salah!!”

“gue…,” aku memalingkan wajahku dari wajah Darma.

“kenapa? Apa yang gue bilang tadi bener?” tanyanya lagi.

Aku menarik nafas panjang. “kalo iya kenapa?! Apa lo akan minta ke gue untuk menghilangkan rasa itu? Apa lo akan bilang kalo gue nggak pantas buat lo? Apa gue…,” kata-kataku terputus, karena Darma menutup mulutku dengan jarinya.

Di luar dugaanku, aku sekarang melihat senyum Darma yang mengembang. “gue nggak akan bilang itu, tapi gue akan bilang yang sebaliknya.”

“maksud lo?”

“gue akan menyuruh lo untuk terus menjaga perasaan itu, karena gue merasakan hal yang sama terhadap lo.”

“apa? Bukannya lo..??”

“Ssssttt, maksud lo Tina, kan?”

Aku hanya menganggap dengan anggukan.

“dia hanya masa lalu buat gue, sejak kita mulai deket dan suka ngobrol. Ternyata elo orangnya asyik, gokil, humoris dan gue nyaman deket lo. Dan selama ini gue masih suka berkomunikasi dengan Tina, itu karena gue pengen tahu gimana perasaan elo sama gue. Dan dari informasi yang diberikan Tina, sepertinya lo juga suka sama gue. Ya, karena kalo nunggu elo ngaku sendiri itu susah dan lama banget. Jadi dengan bantuan Tina dan anak sekelas, jadilah semua ini.”

“apa Tina dan anak sekelas?”

“yupz! Tu mereka di belakang.” Ucap Damar sambil menunjuk kearah pintu.

Aku terperangah dengan semua ini. Senang, malu semua campur jadi satu. Tapi yang lebih dominan adalah malunya. Gimana enggak, semua orang tau kejadian tadi.

“Oya… denger ya temen-temen, mulai sekarang Tya adalah pacar gue, Damar Subekti. Oke!” ucap Damar sambil merangkulku.

“selamat ya Tya. Akhirnya lo punya pacar. Dan ini adalah kejutan cinta buat lo, Tya. Karena ini adlah cinta yang nggak pernah lo piker bisa dapatkan kan? Dan semua buat lo, Tya, sahabat terbaik gue.” Ucap Tina yang mendekati kami berdua.
“ahh…, Tina……”

Akhirnya apa yang aku harapkan terkabulkan. Aku berharap cinta-cinta yang lain juga tersampaikan kepada orang yang kalian cintai. Dan jangan pernah menyerah untuk mencintai. Karena cinta adalah hal terindah di dunia ini.


Sebelumnya...  |  TAMAT.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;